Cute Hello Kitty 14 Ivana's Blog: Keteladanan

Jumat, 22 Februari 2013

Keteladanan



SURI TAULADAN
BAGAIMANA PENDAPAT MEREKA?

Keteladanan, manusia harus memperoleh suri tauladan dari dalam keluarga, sekolah, atau masyarakat untuk membina mereka dengan sifat dan adat istiadat yang dikehendaki. Dalam pendidikan, nasehat saja tidaklah cukup bila tidak dibarengi dengan keteladanan dan perantara yang memungkinkan keteladanan itu diikuti dan diteladani.
Salah satu orang yang dapat menjadi suri tauladan bagi siswa SMAN 1 Sindangkasih adalah Ibu Atin, dengan nama lengkap Atin Surtinah (40). Beliau adalah guru bidang mata pelajaran Bahasa Inggris. Beliau mendapat gelar Sarjana Pendidikan dari STKIP Galuh Ciamis (sekarang Universitas Galuh) pada tahun 1996 dan mulai mngajar pada tahun 1998 di SMAN 1 Pamarican kemudian 2003 pindah mengajar di SMAN 1 Sindangkasih sampai sekarang. Ibu dari dua anak ini mempunyai hobi membaca. Semasa pendidikannya sejak SD hingga SMA beliau tidak pernah menyandang peringkat dibawah 3. Pada tahun 2012 juga beliau terpilih untuk mewakili SMAN 1 Sindangkasih untuk menjadi guru berprestasi.
Menurut beberapa sumber yang berpendapat tentang kepribadian Ibu Atin.
“yang saya rasakan selama hampir 2 tahun diajar oleh Ibu Atin, beliau orangnya baik, tidak pernah pilih kasih dalam mengajar, benar benar sabar menghadapi siswa yang masih belum mengerti materi yang disampaikan. Mengajarnya itu pelan tapi pasti, menguasai materi. Tidak pernah korupsi waktu.”  Kata Nenden.
“saya kalau menyampaikan materi sesuai dengan rencana, dan berusaha supaya anak bisa mengerti apapun dan bagaimanapun caranya.” Tutur Ibu Atin menjelaskan rahasianya mengajar hingga banyak yang menyukai cara mengajar beliau.
Sebagian besar, banyak siswa yang menyukai sosok Ibu Atin. Bahkan mereka berpendapat bahwa beliau orang yang sopan baik tingkah laku, perkataan, maupun pakaian, perhatian pula kepada anak didiknya. “beliau sederhana, tidak pernah neko-neko, tidak pernah menyerah mengajarkan siswanya yang memang sulit mengerti dengan materi bahasa inggris.” Kata Wida.
Ternyata tidak hanya siswa yang menilai baik Ibu Atin. Warga sekolah lain pun banyak yang memandang Ibu Atin dengan positif. “Karena baru mengenal Ibu Atin itu beberapa bulan, jadi belum begitu mempelajari karakternya. Tapi, sekilas beliau orang yang familiar, baik, tidak penah membeda-bedakan teman. Berusaha untuk tepat waktu”. Kata Bu Teti Misketi.
Sedangkan dimata keluarga, Ibu Atin tidak jauh berbeda dengan sosok belau di sekolah. Bahkan, beliau benar-benar mengjalankan pernanya sebagai ibu bagi anak-anaknya dan istri bagi suaminya. “mamah itu cerewet, selalu ngomen kalau pake baju yang ngga cocok, mamah baik banget banget banget, nggak kenal capek meskipun pulang pengayaan jam 5 tetep mau ngurus rumah dan keluarga, nggak pernah nuntut sesuatu ke anak.” Kata Maya anak sulungnya.
Begitu banyak orang yang menyukai beliau karena hal tersebut. Meskipun begitu, beliau tetap menusia yang mempunyai kekurangan seperti yang dituturkan oleh anak sulungnya.
Dibalik kesuksesannya kini tetap ada kesulitan yang pernah dihadapi beliau dalam menggapai cita-citanya. Pernah mengalami kesulitan biaya pada saat SD karena ayahnya hanya seorang guru SD. Dan pada saat lulus SMP, beliau ingin sekali melanjutkan ke Sekolah Pendidikan Guru, tetapi karena masalah tinggi badan yang tidak memenuhi standar, akhirnya beliau tidak lulus seleksi. Sempat drop menerima kenyataan, tetapi beliau tidak mau berlarut dalam kesedihan meskipun impiannya masuk SPG tidak terwujud. Akhirnya beliau masuk ke Sekolah Menengah Atas Swasta dan beliau mendapat beasiswa dan bisa membantu meringankan beban orang tuanya. Sungguh indah hikmah dibalik semua kejadian pahit yang pernah dialaminya. Dengan kata tidak menyerah dan tidak putus asa, itulah kunci sukses beliau hingga sekarang beliau merasa lebih baik. Itulah sosok keteladanan dari Atin Suhartinah yang patut dicontoh dari segi kesederhaan, kesabaran, keadilan, kesopanan, kecerdasan dan kedisiplinan serta taat beribadahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar