Cute Hello Kitty 14 Ivana's Blog: 2012

Jumat, 27 April 2012

KENALAN REMAJA

-->

Seseorang dapat dikatakan remaja pada saat usia 13-18 tahun. Seorang remaja belum disebut dewasa, karena mereka masih mudah terpengaruh oleh pergaulan. Itu membuat mereka belum menemukan jati diri. Ada beberapa kenakalan remaja, antara lain seks bebas, minuman keras, merokok, tawuran pelajar, narkoba, dan lain-lain. Penyebabnya juga relatif. Kebanyakan mereka yang tidak mempunyai prinsip sehingga mudah terpengaruh arus pergaulan. Bisa juga karena kurangnya perhatian, pengawasan, didikan moral dan agama dari orang tua. Sebagai contoh remaja yang tidak mendapat perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya karena orang tua yang sibuk bekerja atau urusan lain bahkan terjadinya perceraian, mereka akan mencari hiburan dan perhatian di luar rumah. Mungkin awalnya mereka berniat seperti itu, tapi lama kelamaan mereka jadi benar benar terjerumus ke dalam dunia bebas.
Permasalah pertama adalah merokok. Kini rokok sudah menjadi sahabat dikalangan remaja. Mungkin, bagi mereka rokok adalah kebutuhan utama. Ini terjadi terutama pada anak laki-laki. Bahkan mereka rela tidak makan demi menghisap sebatang rokok. Hal ini tidak hanya terjadi di perkotaan saja, tetapi di daerah juga sudah tidak asing lagi. Sulit bagi mereka untuk menghindar dari kebutuhan yang sudah menjadi prioritasnya. Banyak yang menyebabkan hal ini terjadi, salah satunya adalah salah bergaul. Remaja yang labil akn mudah terpengaruh oleh pergaulan. Misalnya, mereka dengan lingkungan perokok, tidak menutup kemungkinan mereka akan menjadi perokok juga atau setidaknya mereka pernah mencoba. Setelah itu, ada yang menjadi ketagihan bahkan kecanduan, tetapi ada juga yang hanya sekdar mencoba. Padahal mereka tahu bahayanya merokok seperti yang tercantum dibungkus rokok. Dan mirisnya mereka tidak memperdulikan dengan menjadi perokok pasif.
Permasalahan yang kedua adalah tawuran pelajar. Biasanya ini banyak terjadi diperkotaan. Tawuran pelajar adalah aksi kekerasan antar kelompok pelajar yang berbeda dengan menggunakan senjata tajam atau benda lainnya. Sebenarnya yang menyebabkan hal ini terjadi adalah masalah yang sepele. Misalnya berawal dari saling mengejek dan mereka tidak dapat menahan emosi sehingga membawa teman-temannya untuk saling membela kubunya. Satu sama lain ingin disebut jagoan dan akhirnya tidak dapat dihindari, tawuran pelajar berlangsung dengan kekerasan. Pada saat itu terjadi mereka tidak memikirkan akibat dari kejadian tersebut. Dan pada saat itu, mereka sedang mempertaruhkan nyawa yang berhadapan dengan senjata tajam. Tidak sedikit dari tawuran memakan banyak korban, mulai dari luka ringan, luka parah sampai kematian.
Saya sebagai remaja ikut prihatin dengan apa yang terjadi dikalangan remaja saat ini. Dan didini saya akan memberi beberapa saran bagi remaja dan para orang tua.
-          Pikirkan kembali akibat dari kecanduan merokok, karena rokok tidak hanya berakibat bagi kesehatan, namun rokok juga membuat kita sulit mencari pekerjaan.
-          Orang tua harus lebih memperhatikan anak, apalagi setelah pulang sekolah atau main.
-          Alangkah baiknya ayah tidak merokok di depan anak, terutama disaat anak dalam usia kanak-kanak sampai remaja.
-          Remaja harus bisa lebih mengendalikan emosi.
-          Cari kesibukan yang positif, seprti ekstrakulikuler olahraga, les mata pelajaran dan lain-lain.
-          Hindari pergaulan tidak baik jika merasa mudah terpengaruh.
         -     Orang tua harus setia memberi didikan moral pada anak.

Minggu, 01 April 2012

Epitech Tasikmalaya




kenangan di Epitech Tasikmalaya, Jum'at 11 November 2011, mendapat teman baru.
ada Elis, ka Murni., ka Dewi, Pak Ade, dan yang lainnya. terutama awal pertemuanku dengan Muhamad Ikhsan my beloved :) he is the winner in my heart.
(ɔ ˘⌣˘)˘⌣˘ c)

Selasa, 20 Maret 2012

Cinta untuk Divan



Di perkemahan itu Mita, Cinta, Cicih dan beberapa anak lainnya sedang menyiapkan minuman hangat. Iseng-iseng Divan menghampiri  mereka, sekedar ingin tahu yang diperbuat oleh Mita. Tanpa sengaja Divan mendengar pembicaraan mereka.
“ini Mit, kopi susu buat pangeran impianmu. Berikan padanya dengan penuh perasaan, biar dia tahu kalau kamu sayang sama dia.” Kata Cinta.
“yang lain gimana? Nanti pada iri?” tanya Mita.
“mereka pasti ngerti, Mit. Lagipula kita bawa minuman sama-sama.” Cicih meyakinkan.
“Ya sudah...”
Divan segera berlari menuju mushola. Tak lama Mita dan teman-temannya datang . masing-masing membawa baki berisi gelas minuman. Sementara itu Mita hanya membawa satu gelas. Divan  segera pasang wajah yang pura-pura tidak tahu. Ketika Mita menghamipiri, kemudian Divan melihat di arah kanannya Mita sedang memberikan gelas itu ke Yudi. Beberepa anak menyambut aksi Mita. Sementara itu Sinta dan Vio tidak bisa ikut menikmati keceriaan itu. Mereka saling memberi isyarat, ini tentang kekhawatiran mereka terhadap Divan.
Maka berkobarlah api cemburu di dada Divan. Ada ngilu di ulu hatinya, tulang-tulangnya terasa sakit. Apalagi setelah Vio memberitahunya tentang Mita dan Yudi yang tidak lama lagi akan jadian. Ia masih tidak percaya yang terjadi pada dirinya, tapi ia juga tidak dapat lari dari kenyataan bahwa firasatnya selama ini benar.
Setelah Vio pergi Sinta mendekat ke arah Divan.  Selama beberapa saat mereka terpaku sambil menatap gemerlap bintang di langit. Sinta berkata, “Van, eu...Vio benar. Mita memang suka sama Yudi. Kamu hanya dijadikan sebagai batu loncatan agar dia bisa kenal Yudi lebih dekat.”
Divan terdiam. Entah harus bicara apa.
“lupakan Mita ya, Van?”
Divan masih saja tidak mau bersuara. Ia yakin sepatah kata saja ia bicara air matanya akan terjatuh. Kali ini Divan tidak mau menangis, apalagi di depan Sinta.
Sejak kejadian itu, Divan jadi suka merokok. Padahal dia bukan pecandu rokok.  Sinta menangkap kegelisahan di mata sahabatnya.
“bayangkan, Ta. Selama setahun ini aku seperti mendapat kutukan. Sepertinya semua cinta yang ingin kupersembahkan untuk orang yang aku pilih, layu sebelum sempat menyentuh hati orang itu. Ini sudah ketiga kalinya.” Kata Divan.
Emosi Divan tidak bisa tertahan, terjadilah perdebatan kecil antara Divan dan Sinta. Tapi itu tidak berlangsug lama karena Sinta segera memberi minuman hangat kepada Divan agar dapat meredakan emosinya. Divan hanya tersenyum pada Sinta. Mereka saling bertatapan cukup lama.
Dan akhirnya, Divan mencoba bersikap lebih dewasa dan melupakan Mita yang dicintainya.

Minggu, 11 Maret 2012

posting pertama

hai teman teman blogger, ini posting pertama ku. di blog ini akan aku isi dengan catatan catatan pribadiku atau artikel artikel yang semoga bermanfaat