Rabu, 26 Desember 2012
Jumat, 27 April 2012
KENALAN REMAJA
-->
Seseorang dapat dikatakan remaja pada saat usia 13-18 tahun. Seorang
remaja belum disebut dewasa, karena mereka masih mudah terpengaruh oleh
pergaulan. Itu membuat mereka belum menemukan jati diri. Ada beberapa kenakalan
remaja, antara lain seks bebas, minuman keras, merokok, tawuran pelajar,
narkoba, dan lain-lain. Penyebabnya juga relatif. Kebanyakan mereka yang tidak
mempunyai prinsip sehingga mudah terpengaruh arus pergaulan. Bisa juga karena
kurangnya perhatian, pengawasan, didikan moral dan agama dari orang tua.
Sebagai contoh remaja yang tidak mendapat perhatian dan kasih sayang dari orang
tuanya karena orang tua yang sibuk bekerja atau urusan lain bahkan terjadinya
perceraian, mereka akan mencari hiburan dan perhatian di luar rumah. Mungkin
awalnya mereka berniat seperti itu, tapi lama kelamaan mereka jadi benar benar
terjerumus ke dalam dunia bebas.
Permasalah pertama adalah merokok. Kini rokok sudah menjadi sahabat
dikalangan remaja. Mungkin, bagi mereka rokok adalah kebutuhan utama. Ini
terjadi terutama pada anak laki-laki. Bahkan mereka rela tidak makan demi
menghisap sebatang rokok. Hal ini tidak hanya terjadi di perkotaan saja, tetapi
di daerah juga sudah tidak asing lagi. Sulit bagi mereka untuk menghindar dari
kebutuhan yang sudah menjadi prioritasnya. Banyak yang menyebabkan hal ini
terjadi, salah satunya adalah salah bergaul. Remaja yang labil akn mudah
terpengaruh oleh pergaulan. Misalnya, mereka dengan lingkungan perokok, tidak
menutup kemungkinan mereka akan menjadi perokok juga atau setidaknya mereka
pernah mencoba. Setelah itu, ada yang menjadi ketagihan bahkan kecanduan,
tetapi ada juga yang hanya sekdar mencoba. Padahal mereka tahu bahayanya
merokok seperti yang tercantum dibungkus rokok. Dan mirisnya mereka tidak memperdulikan
dengan menjadi perokok pasif.
Permasalahan yang kedua adalah tawuran pelajar. Biasanya ini banyak
terjadi diperkotaan. Tawuran pelajar adalah aksi kekerasan antar kelompok
pelajar yang berbeda dengan menggunakan senjata tajam atau benda lainnya. Sebenarnya
yang menyebabkan hal ini terjadi adalah masalah yang sepele. Misalnya berawal
dari saling mengejek dan mereka tidak dapat menahan emosi sehingga membawa
teman-temannya untuk saling membela kubunya. Satu sama lain ingin disebut
jagoan dan akhirnya tidak dapat dihindari, tawuran pelajar berlangsung dengan
kekerasan. Pada saat itu terjadi mereka tidak memikirkan akibat dari kejadian
tersebut. Dan pada saat itu, mereka sedang mempertaruhkan nyawa yang berhadapan
dengan senjata tajam. Tidak sedikit dari tawuran memakan banyak korban, mulai
dari luka ringan, luka parah sampai kematian.
Saya sebagai remaja ikut prihatin dengan apa yang terjadi dikalangan
remaja saat ini. Dan didini saya akan memberi beberapa saran bagi remaja dan
para orang tua.
-
Pikirkan kembali akibat dari
kecanduan merokok, karena rokok tidak hanya berakibat bagi kesehatan, namun
rokok juga membuat kita sulit mencari pekerjaan.
-
Orang tua harus lebih
memperhatikan anak, apalagi setelah pulang sekolah atau main.
-
Alangkah baiknya ayah tidak merokok
di depan anak, terutama disaat anak dalam usia kanak-kanak sampai remaja.
-
Remaja harus bisa lebih
mengendalikan emosi.
-
Cari kesibukan yang positif,
seprti ekstrakulikuler olahraga, les mata pelajaran dan lain-lain.
-
Hindari pergaulan tidak baik jika
merasa mudah terpengaruh.
- Orang tua harus setia memberi didikan moral pada anak.
Minggu, 01 April 2012
Epitech Tasikmalaya
kenangan di Epitech Tasikmalaya, Jum'at 11 November 2011, mendapat teman baru.
ada Elis, ka Murni., ka Dewi, Pak Ade, dan yang lainnya. terutama awal pertemuanku dengan Muhamad Ikhsan my beloved :) he is the winner in my heart.
(ɔ ˘⌣˘)˘⌣˘ c)
Selasa, 20 Maret 2012
Cinta untuk Divan
Di perkemahan itu Mita, Cinta, Cicih dan beberapa anak
lainnya sedang menyiapkan minuman hangat. Iseng-iseng Divan menghampiri mereka, sekedar ingin tahu yang diperbuat oleh
Mita. Tanpa sengaja Divan mendengar pembicaraan mereka.
“ini Mit, kopi susu buat pangeran impianmu. Berikan
padanya dengan penuh perasaan, biar dia tahu kalau kamu sayang sama dia.” Kata
Cinta.
“yang lain gimana? Nanti pada iri?” tanya Mita.
“mereka pasti ngerti, Mit. Lagipula kita bawa minuman
sama-sama.” Cicih meyakinkan.
“Ya sudah...”
Divan segera berlari menuju mushola. Tak lama Mita dan teman-temannya
datang . masing-masing membawa baki berisi gelas minuman. Sementara itu Mita
hanya membawa satu gelas. Divan segera
pasang wajah yang pura-pura tidak tahu. Ketika Mita menghamipiri, kemudian
Divan melihat di arah kanannya Mita sedang memberikan gelas itu ke Yudi.
Beberepa anak menyambut aksi Mita. Sementara itu Sinta dan Vio tidak bisa ikut
menikmati keceriaan itu. Mereka saling memberi isyarat, ini tentang kekhawatiran
mereka terhadap Divan.
Maka berkobarlah api cemburu di dada Divan. Ada ngilu di
ulu hatinya, tulang-tulangnya terasa sakit. Apalagi setelah Vio memberitahunya
tentang Mita dan Yudi yang tidak lama lagi akan jadian. Ia masih tidak percaya
yang terjadi pada dirinya, tapi ia juga tidak dapat lari dari kenyataan bahwa
firasatnya selama ini benar.
Setelah Vio pergi Sinta mendekat ke arah Divan. Selama beberapa saat mereka terpaku sambil
menatap gemerlap bintang di langit. Sinta berkata, “Van, eu...Vio benar. Mita
memang suka sama Yudi. Kamu hanya dijadikan sebagai batu loncatan agar dia bisa
kenal Yudi lebih dekat.”
Divan terdiam. Entah harus bicara apa.
“lupakan Mita ya, Van?”
Divan masih saja tidak mau bersuara. Ia yakin sepatah
kata saja ia bicara air matanya akan terjatuh. Kali ini Divan tidak mau
menangis, apalagi di depan Sinta.
Sejak kejadian itu, Divan jadi suka merokok. Padahal dia
bukan pecandu rokok. Sinta menangkap
kegelisahan di mata sahabatnya.
“bayangkan, Ta. Selama setahun ini aku seperti mendapat
kutukan. Sepertinya semua cinta yang ingin kupersembahkan untuk orang yang aku
pilih, layu sebelum sempat menyentuh hati orang itu. Ini sudah ketiga kalinya.”
Kata Divan.
Emosi Divan tidak bisa tertahan, terjadilah perdebatan
kecil antara Divan dan Sinta. Tapi itu tidak berlangsug lama karena Sinta
segera memberi minuman hangat kepada Divan agar dapat meredakan emosinya. Divan
hanya tersenyum pada Sinta. Mereka saling bertatapan cukup lama.
Dan akhirnya, Divan mencoba bersikap lebih dewasa dan
melupakan Mita yang dicintainya.
Minggu, 11 Maret 2012
posting pertama
hai teman teman blogger, ini posting pertama ku. di blog ini akan aku isi dengan catatan catatan pribadiku atau artikel artikel yang semoga bermanfaat
Langganan:
Postingan (Atom)